Senin, 01 Maret 2010

Bus Sosial

Mana yang lebih penting bagi anda, Teori? Atau Praktek? Apa pun jawabannya, kedua hal itu merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan. Setidaknya jika ingin hasilnya baik. Namun apa yang terjadi dalam sistem pendidikan di negeri ini menunjukkan adanya ketimpangan di antara keduanya.

Khusus untuk jurusan kelas sosial, ketimpangan di mana porsi teori lebih berat daripada praktek sangat kentara dalam lembaga pendidikan setingkat SMA.. Walaupun sudah ada usaha untuk menyetarakannya –antara lain dengan adanya perubahan kurikulum- tetap saja porsi teori terasa lebih banyak.

Yang perlu diingat, teori saja tidaklah cukup, diperlukan praktek untuk semakin mematangkan teori. Begitu juga sebaliknya, praktek saja juga tidaklah cukup, diperlukan teori agar orang tahu apa yang mereka lakukan dan kemudian berusaha untuk mengembangkannya.

Setiap hari anak-anak sosial harus berhadapan dengan (mungkin) buku-buku tebal yang wajib dihapalkan, guru yang berceramah tiada henti, dan suasana kelas yang cenderung santai dan membuat mengantuk. Setidaknya, itulah pandangan umum masyarakat tentang kelas sosial.

Jika pandangan itu memang benar adanya, maka seharusnya sudah banyak teori yang didapat, walaupun untuk prakteknya sendiri masih nol. Padahal jurusan sosial adalah program jangka panjang pemerintah untuk menyiapkan para calon tokoh masyarakat, di mana diperlukan kombinasi antara teori dan praktek (pengalaman). Jika keadaan terus begini, kapan akan tercipta manusia Indonesia yang mampu menjadi ”tokoh” dalam masyarakat?

Mudah dan Fleksibel

Sebenarnya tak sulit bagi kita untuk mencari ”kelas” untuk praktek kelas sosial yang mudah, murah, dan fleksibel. Jika kita mau melihat lingkungan sekitar kita, sudah banyak ”kelas” sosial yang tersedia, hanya saja pikiran kita kadang terlalu jauh dan abstrak. Sebagai contoh, ambillah bus kota atau bus umum sebagai ”kelas praktek”. Banyak hal terjadi di sana, asal kita mau masuk ke dalamnya, melihat, dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat (kelas bawah).

Dalam bus umum kelas ekonomi, ada banyak sekali hal yang bisa dijadikan sebagai pelajaran praktek untuk kelas sosial. Sebagai contoh, coba rasakan perbedaan tujuan dan motivasi setiap orang, mengapa bisa berada di sana. Ini merupakan bagian dari pelajaran sosiologi, berkaitan dengan tingkah laku individu dalam masyarakat. Perbedaan tersebut bisa saja lalu berkembang menjadi konflik. Misalnya, kenaikan harga BBM membuat para penumpang mengeluh dan tak menerima keadaan itu. Sementara bagi awak bus, itu sangat penting demi kelangsungan hidup mereka jika tak ingin merugi, sekalipun sangat mungkin berdampak pada menurunnya jumlah penumpang.

Atau pernahkah anda menghitung pendapatan awak bus dalam sehari saja? Sepintas mungkin terlihat sangat besar dan menjanjikan. Namun coba perhatikan lebih jauh. Tarif pembayaran yang relatif murah terkadang habis untuk membayar beban operasional seperti BBM. Jika untung, itu pun masih dibagi lagi dengan sesama awak bus. Jika kurang, maka mau tak mau mereka harus menutupnya dengan uang pribadi. Dari sini kita bisa melihat bahwa awak bus memiliki tuntutan yang tinggi, yaitu tuntutan ekonomi, menghidupi keluarga, omelan dari penumpang, dsb. Ini bisa saja menyebabkan perhatiannya terpecah dan terjadilah kecelakaan.

Di dalam bus umum sebenarnya masih banyak terdapat berbagai elemen sosial yang sangat membantu pembelajaran. Selain itu, segi afektif siswa juga ikut tersentuh dengan melihat secara langsung fakta yang terjadi di lapangan. Keadaan sosial mulai dari penumpang. pedagang, pengamen, hingga pengemis dapat membuat hati siswa tersentuh dan menjadi manusia yang semakin sosial. Hati ini ikut dilatih untuk mampu merasakan apa yang orang lain rasakan, untuk kemudian mencari cara untuk membantu. Dan keabstrakan teori di kelas pun tergenapi dengan kelas praktek tambahan ini.

Ada banyak sekali hal yang sebenarnya berpotensi menunjang pembelajaran siswa. Sekarang tinggal bagaimana kita bertindak secara kreatif dan membuka hati lebar-lebar. Tentu fokus pendidikan jangan hanya pada prestasi belaka, namun juga aksi dalam kehidupan sehari-hari dan juga inner beaty setiap pribadi. Bukankah manusia berkepribadian unggul dan berkualitas yang kita harapkan dari generasi muda kita? Sebenarnya dapat kita wujudkan dengan mudah, dan hal yang mudah itu jangan dibuat susah. Jadi sebenarnya mencari praktek dari teori sosial tak membutuhkan biaya besar bukan?

1 komentar:

  1. Las Vegas Casino & Hotel - Mapyro
    The Wynn Las Vegas Casino & Hotel is a hotel in 충주 출장안마 Paradise, 안동 출장마사지 Nevada, United 남원 출장안마 States and is open 군포 출장마사지 daily 부산광역 출장안마 24 hours. The casino is owned by the Rincon Band of Luiseño

    BalasHapus